⛳ Lagu Tari Tanggai Sumatera Selatan
Taritanggai adalah sebuah tarian yang disajikan untuk menyambut tamu yang telah memenuhi undangan. Tari tanggai biasanya dipertontonkan dalam acara pernikah
Menurutsejarah, t ar i tanggai berasal dari daerah Sumatera Selatan, lebih tepatnya di Kota Palembang. Sebagai tarian yang difungsikan untuk menyambut tentu saja setiap gerakannya terkesan ramah dan hangat. Ibaratnya, gerakan tari tanggai seolah menjadi simbol bagaimana penduduk Palembang menyambut dan menghormati kedatangan para tamu.
Untuklagu daerah, provinsi Sumatera Barat memiliki lagu daerah yang kebanyakan bersifat melankolis. Hal ini merupakan upaya untuk membangun struktur masyarakat yang memiliki rasa kekeluargaan dan persaudaraan yang tinggi. Tidak hanya itu, lagu daerah Sumatera Barat juga menumbuhkan rasa cinta pada kampung halaman bagi orang-orang yang merantau
SumatraSelatan lekat dengan budaya melayu yang sangat kental. Tak hanya keragaman adat istiadat dan keragaman bahasa tetapi juga tariannya yang menjadi simbol akan kebudayaan Melayu. Tak heran jika palembang mempunya beragam jenis tari yang unik. berikut beberapa tarian adat palembang yang sering ditarikan olehmasyarakat palembang.
TARITANGGAI. Tari tanggai dibawakan pada saat menyambut tamu-tamu resmi atau dalam acara pernikahan. Umumnya tari ini dibawakan oleh lima orang dengan memakai pakaian khas daerah seperti kaian songket, dodot, pending, kalung, sanggul malang, kembang urat atau rampai, tajuk cempako, kembang goyang dan tanggai yang berbentuk kuku terbuat dari
admin20 Oktober 2021 Tari Bapang; tarian khas Malang Tari Ganongan; bagian dari Reog Ponorogo Ludruk; seni teater Jawa Timur apa code. Q&A; Top Lists; Q&A; Top Lists Lagu Daerah; 8. Makanan Khas; Video yang berhubungan; admin . 20 Oktober 2021 . Tari Bapang; tarian khas Malang.
Absen: 06Lirik Lagu Tari Tanggai - Sumatera Tugas Kesenian DaerahSekolah : SD Xaverius 1 PalembangGuru : Ibu JuliaNama : Adelaide Giacinta EnLiKelas : 1BNo. Absen : 06Lirik Lagu Tari Tanggai
Lagupengiring tari tanggai tersebut, meski tidak diketahui siapa penciptanya namun hingga kini justru menjadi sangat populer di kalangan masyarakat Sumatera Selatan. 4. Setting Panggung Dilihat dari setting panggungnya, tari tanggai sekilas nampak seperti tari Gending Sriwijaya. Bedanya terletak hanya pada jumlah penarinya.
YmuqVG. Tari Tanggai adalah salah satu tarian tradisional dari Kota Palembang, Sumatra Selatan, yang dipertunjukkan untuk menyambut tamu. Sambutan ini mencerminkan rasa hormat dan keramahan masyarakat Palembang kepada mereka yang sudah datang memenuhi undangan, Tarian yang biasa ditampilkan dalam pernikahan adat ini mengombinasikan seni musik tradisional dan gerakan lemah lembut berbusana khas Palembang. Ada banyak kesamaan antara tarian ini dengan Tari Gending Sriwijaya, karena sama-sama merupakan Tari Penyambutan dari Palembang. Penasaran dengan fungsi-fungsi lain Tarian Tanggai? Simak uraian selengkapnya di bawah ini, yuk! Asal Usul dan Sejarah Tari TanggaiPakaian Penari1. Aesan Dodot2. Aesan Pak Sangkong3. Aesan Gede4. Selendang Mantri Aesan GandikProperti1. Kain Songket2. Kalung3. Kembang Goyang4. Kuku Palsu Tanggai5. TepakSetting PanggungRagam Gerakan1. Nama-Nama Gerak2. Struktur Penyajian GerakanPola LantaiIringan Lagu dan Musik1. Lirik / Syair Lagu2. Alat MusikMakna TarianFungsi1. Sebagai Lambang / Simbol dalam Penyambutan Tamu Kehormatan2. Sebagai Sarana Upacara dalam Adat Perkawinan3. Sebagai Hiburan4. Sebagai Legitimasi5. Sebagai Media Pendidikan Sumber Sebenarnya tak ada yang mengetahui ini secara persis, mengenai kapan dan bagaimana sejarah Tari Tanggai bermula. Namun jika didasarkan pada sumbernya, asal muasal Tari Tanggai bermula dari adanya ritual persembahan dari masyarakat Buddha di Sumatra Selatan terhadap Dewa Siwa. Lagipula, Palembang memang menjadi pusatnya kerajaan Buddha terbesar pada masa itu, yakni Kerajaan Sriwijaya di bawah kekuasaan Wangsa Syailendra. Dengan para pemimpinnya adalah raja-raja yang mayoritas menganut Agama Budha Mahayana. Apalagi dengan pengaruh budaya Tionghoa yang terasa begitu kental dalam tariannya menyebabkan terjadinya akulturasi budaya antara masyarakat asli dengan pembawa agama Buddha dari China, sehingga Tari Tanggai pun menyerupai tarian yang ada di sana. Salah satu jenis tarian tradisional yang tergolong tua ini mulanya lebih disakralkan dan disucikan, karena memang berfungsi untuk mengantarkan sesembahan ke dewa-dewi para penganut Buddha. Sebab bentuknya berupa Tari Persembahan, maka tidak boleh sembarangan ditarikan. Kelengkapan persembahan ini termasuk sesajen yang isiannya meliputi beraneka macam bunga dan buah. Itulah sebabnya Tarian Tanggai kemudian diajarkan secara turun-temurun, untuk melakukan pemujaan, dan persembahan tersebut. Sayangnya, sebuah aturan yang tidak membolehkan perempuan untuk menari turun pada masa penjajahan Belanda. Ketertarikan mereka untuk menarikannya muncul, karena hanya laki-laki saja yang dibolehkan membawakannya. Tarian ini mulai dibawakan bersama properti berupa sekapur sirih dan tanggai kira-kira tahun 1920. Namanya bahkan memiliki sedikit perbedaan, yaitu Tari Tanggai atau Tari Tepak. Tari Tanggai kembali diangkat sebagai tarian penyambutan oleh kerja sama antara Elly Rudi dan Anna Kumari, karena Palembang tak punya tarian penyambutan tamu kehormatan negara sejak masa itu. Sementara itu, penamaan Tari Tanggai sendiri berangkat dari aksesoris berupa kuku palsu tanggai yang dipasangkan di delapan jari kecuali dua ibu jari para penarinya. Pakaian Penari Sumber Salah satu poin yang dapat digunakan untuk membedakan kemiripan antara Tari Gending Sriwijaya dengan Tari Tanggai adalah busana para penarinya. Penari Gending Sriwijaya berbusana baju aesan, mengenakan mahkota besar dengan warna emas, dengan ikatan selendang mantri pada bagian pinggang. Sumber Sementara pakaian penari Tanggai meliputi bawahan berupa kain songket, dengan atasannya adalah dodot. Kendati demikiam, ada empat macam sebenarnya penataan busana yang digunakan dalam pertunjukan Tari Tanggai, antara lain 1. Aesan Dodot Sumber sanggarnusantaradotcom. a. Bunga urai b. Cempako c. Gelang gepeng d. Gelang kano e. Gelang sempuru f. Gelung malang g. Kalung kebo munggah h. Kemben songket i. Pending j. Selempamg k. Sewet songket l. Sumping m. Sundur n. Teratai 2. Aesan Pak Sangkong Sumber winterfervent. a. Baju kirung belutdru b. Bunga uarai c. Cempako d. Gelang e. Gelang gepeng f. Gelang sempuru g. Gelung malang h. Kalung kebo mungga i. Kelapo setandan j. Pak sangkong k. Selendang l. Sewet songket m. Sumping n. Sundur o. Suri / sisir p. Teratai 3. Aesan Gede Sumber a. Cempako b. Kalung kebo mungga c. Kasuhun d. Kecak bahu e. Kembang urai f. Kemben songket g. Galang gepeng h. Gelang kano i. Gelang malang j. Gelang sempuru k. Pending l. Selempang m. Sewet songket n. Sumoing o. Sundur p. Suri / sisir q. Teratai 4. Selendang Mantri Aesan Gandik Sumber a, Gandik b. Gelang kano c. Gelang malang d. Gepeng sempuru e. Kalung kebo mungga f. Kembang sempuru g. Kembang songket h. Selendana i. Sewet somgket j. Sumping k. Sundur l. Suri / sisir m. Teratai Kostum-kostum tersebut di atas dikenakan sesuai tema acaranya pada saat ini. Memerhatikan baik-baik situasi dan kondisi yang ada saat pementasan Tari Tanggai akan dilakukan. Contohnya, penari tak boleh mengenakan Aesan Gede saat acara resepsi pernikahan, karena pengantinnya sudah memakai Aesan Gede. Sedangkan penari pun mesti menggunakan Aesan Mantra, Dodot, dan Pak Sangkong, dengan motif berupa Songket Limar. Tak heran bila kombinasi perpaduan antara busana tersebut dan gerakan tariannya menambah nilai estetika dalam tarian ini. Properti Sumber selmaalambayni. Pakaian yang dikenakan oleh para penari kemudian akan dilengkapi properti khas daerah Palembang, yakni pending, kalung, dadat, sanggul malang, kembang urat ranai, kembang goyang, tajuk cempako dan tanggai yang terpasang di kedelapan jemari tangan penari. Perlengkapan pada penari Tanggai pun umumnya lebih sederhana, bila dibandingkan dengan yang dikenakan oleh penari Gending Sriwijaya. Sejumlah properti di antara kesemuanya ini cukup diutamakan dalam pertunjukannya, sehingga wajib dikenakan. Penjelasan beberapa di antaranya seperti 1. Kain Songket Sumber Kain ini merupakan tenunan tradisional yang termasuk dalam golongan kain brokat dari masyarakat rumpun melayu, seperti Indonesia, Brunei, serta Malaysia. Namanya tradisional, tentu cara pembuatannya adalah penenunan manual dengan tangan, yang bahannya adalah benang perak dan emas. Benang berbahan dasar logam metalik tersebut jelas akan memberikan efek kilauan cemerlang nun mewah. Tak cuma dikenakan oleh penari tanggai, Kain Songket pun dipakai oleh masyarakat Melayu saat menghadiri acara-acara yang bersifat resmi. 2. Kalung Sumber Perhiasan yang dikenakan oleh penari tanggai ini biasanya terbuat dari logam mulia, seperti platina, perak, atau bahkan emas. Kadangkala juga ada yang membuatnya dengan bahan berupa intan, permata, atau serangkaian mutiara yang sangat cantik. Kendati kian lama, bahan pembuatan kalung juga semakin bervariasi sesuai perkembangan zaman. Contohnya seperti dari bahan tembaga, besi, keramik, perunggu, kerang, rotan, hingga plastik. Bentuk umum kalung ini misalnya rantai, kadang ada tambahan liontin atau bandul sebagai pemanisnya. 3. Kembang Goyang Sumber Pemakaian Kembang Goyang dalam bentuk sanggul adalah di kepala penari. Perhiasan ini akan ikut bergerak-gerak saat penari membawakan tariannya, karena pegas di dalamnya. Bahan untuk membuatnya adalah kuningan, tembaga, emas, atau perak. Kadang juga ada tambahan berupa batu permata agar semakin mewah. Selain itu, Kembang Goyang juga ada yang digunakan sebagai pelengkap pakaian adat Bali, Jawa, dan Sunda. 4. Kuku Palsu Tanggai Sumber indriwidiyanti. Tanggai adalah semacam hiasan kuku palsu yang berbentuk panjang meruncing yang dipasangkan di ujung jari tangan. Benda yang terbuat dari perak, kuningan, atau tembaga inilah yang menambah kesan lentik pada jari-jemari seorang penari, sehingga gemulai gerakannya tampak lebih indah. Malahan, keindahan serta kekuatan tari ini sebenarnya berasal dari tanggai kuku palsu yang dipakai oleh para penarinya. 5. Tepak Sumber Tepak tentu adalah properti wajib yang harus dibawa oleh salah seorang penari dalam tarian ini. Kendati keberadaan properti ini membuat Tari Tanggai sedikit-banyak menyerupai Tari Sekapur Sirih dari Jambi. Benda ini sendiri merupakan kotak persegi panjang, yang diisi hidangan seperti daun sirih, tembakau, gambir, pinang, dan kapur. Kesemuanya menjadi suguhan untuk para tamu yang datang pada masa lampau, karena memang sebagaimana kebiasaan masyarakatnya yang masih suka mengunyah sirih nyirih. Sirih ini menyimbolkan penghormatan kepada sang tamu, bahwa masyarakat Palembang siap menerimanya. Kapur sirih yang dibawa oleh para penari sendiri terbagi menjadi dua macam, yakni sirih jadi dan sirih tak jadi. Kini, isiannya telah diubah menjadi coklat, permen, atau camilan lain. Bentuk dari beberapa properti tari tanggai yang disebutkan di atas sudah kian modern saat ini. Setting Panggung Perbedaan selanjutnya antara Tari Gending Sriwijaya dan Tari Tanggai dari aspek pengaturan panggung, terletak pada jumlah penarinya. Pementasan Tari Gending Sriwijaya dibawakan oleh 9 penari, sedangkan Tari Tanggai malah hanya dilakukan oleh 5 penari saja. Kendati pada umumnya dipentaskan oleh gadis-gadis remaja, tetapi anak-anak di Kota Palembang pun juga sudah banyak yang membawakannya sekarang. Walau memang pada masa kini Tari Tanggai secara dasarnya merupakan tarian berkelompok, tapi pementasannya tetap perlu melihat kondisi di tempatnya. Yang terpenting, jumlah penari harus selalu ganjil. Ragam Gerakan Sumber Tarai Tanggai telah seringkali dipentaskan dalam beragam acara adat di Palembang selama ini. Keindahannya bisa diperoleh dari melihat gerakan gemulai dengan busana daerah yang khas oleh penarinya. Bahkan setiap gerakannya pun memiliki nama masing-masing berdasarkan pembagiannya, antara lain 1. Nama-Nama Gerak Sumber a Gerak sembah, yang terbagi Sembah saat berdiri Sembah saat duduk b Gerak Borobudur dibagi dalam Borobudur ketika berdiri Borobudur ketika duduk c Gerak Kecubung, yang terdiri atas Kecubung dalam posisi berdiri kanan dan kiri Kecubung dalam posisi duduk kanan dan kiri d Gerak Tabor atau Tabur dalam duduk kanan dan kiri. e Gerakan Siguntang Mahameru, dalam posisi duduk kanan dan kiri. f Gerakan Mendengar, yang dibagi atas Mendengar posisi berdiri kiri dan kanan Mendengar posisi duduk kiri dan kanan g Gerak Tutur Sabda, yang hanya menampilkan satu gerakan dalam posisi tutur sabda, yakni saat duduk saja. h Gerakan Tolak Bala, dilakukan dalam posisi berdiri kiri dan kanan. i Elang Terbang, yang terdiri dari Elang Terbang dalam posisi berdiri Elang Terbang dalam posisi duduk j Gerak Jalan Keset, hanya menampilkan satu gerakan pada posisi berdiri. k Gerak Jalan Jijit, juga hanya menunjukkan satu gerakan. l Gerak Duduk Momjong m Gerak Duduk Tafakur n Gerak Kaki Tunjang o Gerak Kaki Sambar p Gerak Memohon q Gerak Nyumping r Gerak Tumpang Tali 2. Struktur Penyajian Gerakan Sumber Susunan Tari Tanggai lazimnya adalah pengembangan dari rangkaian atau motif gerakan, menjadi satu kesatuan yang utuh dalam bentuk sebuah struktur tarian yang solid. Struktur Geraknya sendiri terbagi tiga, antara lain a. Gerakan Awal Sumber Penari masuk dengan gerakan dalam posisi sembah, Gerakan borobudur dalam posisi hormat, Gerakan sembah saat berdiri. Sumber Melakukan jalan keset, Kecubung berdiri pada bawah kanan, Kecubung pada bawah kiri, Kecubung berdiri pada atas kanan, Kecubung pada atas kiri, Diakhiri dengan ukur benang. b. Gerak Pokok Sumber Dimulai dari tutur sabda, Sembah posisi duduk, Sumber Tabur bunga saat duduk kanan dan kiri. Memohon pada duduk kanan, Kecubung saat posisi duduk kanan dan kiri, Stupa pada kanan dan kiri, Melakukan tutur sabda, Gerakan borobudur lagi, Ditutup dengan ulur benang. c. Gerak Akhir Sumber Berawal dari tolak bala dalam posisi berdiri pada kanan dan kiri, Dilanjutkan dengan Nyimpang / nyumping posisi berdiri kanan dan kiri, Kemudian gerakan mendengar berdiri kanan dan kiri, Selanjutnya penari melakukan tumpang tali, Berikutnya alur / ulur benang dalam posisi berdiri kanan dan kiri, Lalu posisi sembah saat berdiri, Gerakan borobudur lagi saat berdiri, Diakhiri dengan borobudur dalam posisi hormat / terhormat. Para penari Tanggai akan terlihat lebih anggun, saat gerakan-gerakan yang sedemikian gemulai di atas dipadukan dengan busana daerah yang khas. Ketulusan tuan rumah yang memberikan penghormatan kepada tamu juga ditunjukkan melalui kelenturan atau keluwesan gerak dan lentiknya jari para penari. Pola Lantai Sumber Tari Tanggai menerapkan pola lantai berupa horizontal, melingkar, serta huruf V. Untuk pola lantai huruf V, kaitannya adalah dengan posisi melengkung lebih tepatnya meruncing, karena merujuk huruf V yang dibentuk oleh 5 orang penari. Iringan Lagu dan Musik Komponis penyaji musik iringan untuk tarian ini mengerjakan iringan musik yang menggabungkan sejumlah instrumen. Ada dua elemen dalam jenis musik pengiringnya, yaitu bunyi alat musik yang dimainkan berkelompok hingga seolah membentuk orkestra, dan syair lagu daerah. 1. Lirik / Syair Lagu Dendangan syair yang berasal dari lagu daerah bernuansa melayu dibawakan oleh seorang penyanyi sinden untuk mengiringi Tarian Tanggai. Syair tersebut merupakan lagu yang berjudul “Enam Bersaudara”. Kendati memang tak ada yang mengetahui siapa pengarangnya secara pasti, tapi sampai sekarang pun sudah begitu populer di kalangan penduduk Sumatra Selatan, terutama Palembang. Lagu tersebut adalah perlambang bagi masyarakat Palembang yang hidupnya harmonis. Kombinasi yang serasi antara “Enam Bersaudara” dan gerakan gemulai para penari menjadi gambaran hangatnya kehidupan penduduk Palembang. Untuk itu, berikut adalah lirik daripada lagu tersebut Lemah lembut … lemah lembut, Tangan gemulai … gemulai, Jari-jari yang menari halus semampai Lemah lembut … lemah lembut, Tangan gemulai … gemulai, Jari-jari yang menari halus semampai Anak dara yang manis, Bidadari rupawan sedang asyik manari tari tanggai Anak dara yang manis, Bidadari rupawan sedang asyik manari tari tanggai Lirik versi lainnya Kami lah ini Sembilan Putri dari Kota Palembang Mewakili daerah Batanghari Sembilan Sekapur sirih kami sembahkan Sebagai penghantar kata Adat-peradat leluhur kita Sriwijaya Lengkap dengan peredongan Lengkap dengan tepak Dengan pakaian adatnya Kebesaran Syailendra… Lengkap dengan peredongan Lengkap dengan tepak Dengan pakaian adatnya Kebesaran Syailendra… Kami lah ini Sembilan Putri dari Kota Palembang Mewakili daerah Batanghari Sembilan Sekapur sirih kami sembahkan Sebagai penghantar kata Adat-peradat leluhur kita Sriwijaya Lengkap dengan peredongan Lengkap dengan tepak Dengan pakaian adatnya Kebesaran Syailendra Lengkap dengan peredongan Lengkap dengan tepak Dengan pakaian adatnya Kebesaran Syailendra… 2. Alat Musik Lagu yang menjadi pengiring Tari Tanggai tersebut diiringi oleh alat-alat musik tradisional Palembang seperti akordion, biola, gendang, dan gong, dan alat musik terbangan atau sejenis rebana. Bunyi atau suara yang dihasilkan melalui alat-alat musik tersebut difungsikan untuk mengatur irama sekaligus menjadi identitas dalam kebudayaan Melayu. Kendati begitu, tak jarang pula instrumen musik yang lebih modern seperti organ tunggal atau band sudah dimanfaatkan dalam pementasan tarian ini pada masa sekarang. Karena kembali lagi, tetap tergantung pada yang punya hajat. Makna Tarian Sumber Ada makna tersembunyi terkait ungkapan selamat datang dari orang yang punya hajat dan mengadakan upacara kepada para tamu yang diwakilkan dalam kandungan setiap gerakan tarian ini. Karena tamu diibaratkan raja yang memang harus diperlakukan sebaik mungkin bagi masyarakat Palembang. Keramahan dan rasa hormatnya tergambarkan melalui pemberian sekapur sirih kepada tamu-tamu kehormatan yang terpilih, dalam salah satu bagian tarian oleh salah satu penari Tanggai. Pemberiannya ini menyimbolkan, bahwa tamu tersebut sudah diterima dengan baik oleh masyarakat Palembang yang begitu terbuka. Fungsi Sumber sanggarputriseroja. Secara garis besar, pementasan Tari Tanggai berfungsi untuk menyambut tamu yang telah memenuhi undangan, atau dipertontonkan dalam upacara pernikahan adat Palembang. Kini seiring perkembangan zaman, tarian ini telah dipertontonkan pula dalam beragam acara resmi organisasi, festival budaya, acara kedinasan yang mendatangkan pejabat negara, serta pergelaran seni di berbagai sekolah. Jasa pergelaran yang lengkap dengan kemewahan pakaian adat Sumatra Selatan juga sudah jamak disediakan oleh sanggar-sanggar seni di Palembang. Berikut rincian beragam fungsi lain pementasan Tari Tanggai, hasil dari perkembangannya pada masa kini 1. Sebagai Lambang / Simbol dalam Penyambutan Tamu Kehormatan Sumber Tari Tanggai Palembang selalu ditampilkan dalam perayaan hari-hari besar ataupun beragam acara lainnya. Tariannya akan ditampilkan sebelum acara resmi dimulai, tepatnya usai tamu kehormatan yang hadir dalam suatu acara sudah duduk pada tempat yang disediakan. Akan selalu ada seorang penari utama dalam Tarian Tanggai untuk keperluan fungsi ini. Sembari membawa tepak, salah seorang penari didampingi dua penari dengan pridon tempat mengeluarkan sirih akan menyerahkan tepak berisi dua macam sebagai tanda menghormati tamu. Pertama adalah Sirih Jadi atau sirih yang telah diramu. Isinya akan meliputi pinang, kapur, dan ramuan gambir berbungkus daun sirih serta tembakau. Kedua adalah Sirih Tak Jadi atau Sirih Mentah, yakni bahan-bahannya sama, hanya saja akan diramu oleh tamu itu sendiri. Pemberian kapur sirih melalui tarian semacam ini memang telah lumrah, karena menjadi tanda hormat bagi tamu yang datang, bagi masyarakat Palembang pada masa lampau. 2. Sebagai Sarana Upacara dalam Adat Perkawinan Sumber deltaanugerah. Fungsi Tari Tanggai dalam acara pesta perkawinan lebih-kurang memang sama, karena memang pada dasarnya merupakan tarian penyambutan tamu sebelum suatu acara utama resmi dimulai. Tuan rumah beserta keluarga yang punya hajat-pesta, menyuguhkan Tarian Tanggai untuk memberikan rasa hormat dan ungkapan terima kasih atas kehadiran tersebut. Pembedanya ada pada susunan penari. Dalam upacara adat pesta perkawinan, penari akan diikuti oleh pengantin beserta keluarga mempelai memasuki gedung resepsi pernikahan. Penari berada di barisan paling depan, diikuti sepasang pendamping penari yang sejajar dengannya, disusul dua pendamping pengantin umumnya anak-anak 7-11 tahun, baru diikuti orang tua kedua pengantin beserta sanak famili. Penari Tanggai terus berada di depan sambil mengantarkan pengantin sampai ke pelaminan. Usai sepasang pengantin duduk di pelaminan, penari baru memulai tariannya sebagai rasa hormat terhadap kehadiran para tamu. Sebuah acara pesta perkawinan lazimnya menampilkan Tari Tanggai sekitar pukul WIB, tergantung keinginan keluarga yang punya hajat-pesta. 3. Sebagai Hiburan Sumber Fungsi Tari tanggai sebagai hiburan yang selalu dipentaskan di setiap penyelenggaraan acara adat, baik resmi maupun tidak, tak jauh berbeda dengan fungsinya sebagai tarian pertunjukan. Di samping memberikan kesenangan kepada tamu yang hadir penonton, tarian ini juga menawarkan kenikmatan tersendiri bagi para penari. Tari Tanggai dapat menjadi penghibur bagi diri penari itu sendiri, karena kegiatan yang dilakukan memang mampu memberi perasaan senang dan kepuasan. Tarian ini bahkan telah menjadi hiburan untuk rakyat, alih-alih sebatas dibawakan dalam sejumlah acara formal. Rakyat tentu bisa tahu kemudian, bagaimana keindahan setiap gerakan yang ditarikan dengan kepiawaian sang penari dalam membawakan tarian ini. 4. Sebagai Legitimasi Sumber Tari Tanggai sebagai fungsi legitimasi ada dalam upacara perkawinan masyarakat kota Palembang. Dengan kata lain, syarat kelengkapan resepsi perkawinan akan dianggap kurang terpenuhi, bila tak mementaskan Tari Tanggai. Nantinya, pengantin akan memasuki gedung –atau tempat resepsi manapun, diiringi penari yang berjalan sedemikian pelan dalam resepsi ini. Dan pada waktu pengantin memasuki gedung, para tamu undangan akan berdiri untuk memberi hormat. 5. Sebagai Media Pendidikan Sumber smpn6palembang. Selain adanya unsur hiburan, Tari Tanggai tentunya menawarkan pula unsur pendidikan. Setiap orang akan mengetahui betapa indahnya kebudayaan yang ada di Palembang dan mempelajari seluk-beluk tarian ini melalui apa yang mereka lihat pada tiap-tiap gerakannya. Penari pun dapat mengembangkan kepekaan perasaannya terhadap nilai estetika melalui tarian ini, memperkaya jiwa, serta jelas secara langsung mengenal warisan budaya di tanah kelahiran sendiri. Diharapkan pula, kehidupan harian mereka merupakan cerminan dari keluwesan dan kelembutan Tari Tanggai yang mereka bawakan. Artinya, dampak positifnya akan terlihat dalam tindak-tanduk mereka. Keterampilan yang ditampilkan melalui tarian semacam ini akan mempertebal pula kepercayaan terhadap diri sendiri. Demikianlah sekelumit informasi tentang Tari Tradisional Tanggai sebagai tari penyambutan di Bumi Sriwijaya Palembang, Sumatra Selatan, serta betapa masyarakatnya begitu memuliakan tamu. Tarian tersebut rutin dipentaskan setiap ada penyelenggaraan acara adat, baik resmi maupun tidak.
.Kumpulan MP3 Lagu Tari Tanggai Palembang Sumatera Selatan..100 Pencarian teratas.1 komang raim laode2 dj feel only thailand style3 satu rasa cinta4 kau rumahku5 dj tiktok terbaru 20236 safira inema full album koplo7 sial mahalini lirik8 resah jadi luka9 mahalini sial10 somewhere only we know11 lagu tiktok viral 202312 denny caknan13 happy asmara14 tak ingin usai15 ikan dalam kolam16 ukryta prawda odc 130217 difarina indra18 tertawan hati19 kuba wojewodzki tomasz niecik20 belum siap kehilangan21 bintang di surga22 taylor swift23 lichu bliss24 yura yunita25 veegas chce byc z toba26 dj tiktok terbaru 202227 semata karenamu28 celine dion29 flowers miley cyrus30 pelukku untuk pelikmu31 right now one direction32 https youtu be tokywkbkj0s33 iwan fals full album34 fnf house for sale v235 april fiersa besari36 amazing rex orange county37 tomasz niecik szubi dubi38 maher zain rahmatan lil alamin39 night changes40 something just like this41 sheila on 742 limbo keshi43 kehilanganmu berat bagiku44 fall in love alone45 metamorphosis46 tiara andini47 dian piesesha48 masih ada waktu ebiet g ade49 rumah singgah50 andaikan kau datang kembali51 18 one direction52 tutur batin53 limbu luchagula 202354 guy sebastian like a drum55 john de sohn dance our tears away56 peyruis save me57 one direction history58 mangku purel koplo59 mesin waktu budi doremi60 gummy bear cho kakao61 niken salindry itaneng tenri bolo62 kalih welasku63 denny caknan full album64 we don t talk anymore65 tangan tak sampai66 here s your perfect67 jedna z gwiazd68 akcent kylie69 kenanglah aku70 perfect ed sheeran71 mockingbird72 pocahontas rnsreview73 justin bieber74 sempurna andra and the backbone75 jacled music76 tiara koplo77 watermelon sugar harry styles78 happy asmara full album79 exaited tylko ciebie80 sampai jadi debu81 kangen band82 cry just a little bit reverse83 glimpse of us84 at my worst85 billie eilish86 ada band full album87 avenged sevenfold88 bunga dj kentrung89 sholawat terbaru90 abc200 jemima uk vhs91 leaving on a jet plane92 collide sped up93 happy skinnyfab94 melukis senja95 sunday morning96 golden hour97 waka waka shakira lyrics98 gerimis mengundang99 dangdut koplo terbaru 2022100 koplo terbaru 2022
– Sudah bukan hal baru bahwa Indonesia menjadi salah satu negara dengan kebudayaan dan adat istiadatnya yang banyak sekali. Berbagai macam bentuk warisan budaya dari nenek moyang setiap daerah tentunya berbeda, misalnya seperti rumah adat, senjata adat, upacara adat hingga kesenian daerah yang kesempatan kali ini, saya akan memberikan sedikit penjelasan seputar kesenian daerah dari Sumatera Selatan, yakni kesenian tari tradisional yang cukup terkenal hingga sekarang ini berupa tari tanggai berasal dari Kota Palembang, Sumatera Selatan. Tarian ini masih kerap ditampilkan sebagai sarana penyambutan tamu itu, tari tanggai oleh masyarakat Palembang juga banyak ditampilkan ketika ada acara pernikahan adat ini dihasilkan dari perpaduan antara seni musik tradisional dan gerakan lemah lembut serta berpakaian khas daerah Palembang. Penasaran bukan dengan informasi seputar tarian ini? Yuk lah langsung saja simak penjelasan yang saya berikan dibawah Tari TanggaiDilihat dari sejarah tari tanggai, adalah kesenian berupa tarian yang ditunjukkan kepada Dewa Sima oleh masyarakat beragama Budha. Ketika pertunjukan tarian, biasanya akan dilengkapi dengan sesajen yang terdiri dari buah dan bermacam-macam masa tersebut, banyak yang menganggap tarian ini sebagai bentuk kesenian yang sakral dan suci. Hal ini disebabkan pada fungsi tarian yang dipakai untuk pengantar persembahan bagi dewa-dewa dalam kepercayaan agama tradisional Palembang ini masih memiliki sedikit persamaan dengan tari yang ada di China. Sebab ketika zaman dahulu, di daerah Sumatera Selatan terdapat sebuah kerajaan dari Dinasti Syailendra yang bercorak agama Budha yang dibawa dari karena itu, maka terjadilah akulturasi budaya antara pembawa agama Budha dari China dengan masyarakat dengan berkembangnya zaman yang semakin maju, sekarang ini tari tanggai juga sering ditampilkan pada acara yang banyak tamunya, seperti acara pernikahan. Selain itu, tari ini juga sering ditampilkan pada acara-acara festival budaya, acara organisasi, hingga acara Tari TanggaiSecara umumnya, tari tanggai Sumatera Selatan berfungsi sebagai tarian untuk menyambut tamu yang sudah datang ke undangan atau ditampilkan ketika acara pernikahan adat Palembang. Akan tetapi dengan berkembangnya zaman, tarian ini sering juga ditampilkan dalam berbagai acara resmi organisasi, festival budaya dan itu, sekarang ini banyak juga yang menyewakan pakaian adat Sumatera Selatan yang disediakan oleh sanggar-sanggar seni di Palembang. Dibawah ini adalah macam-macam fungsi dari tari tanggai, antara lainSebagai Tari Penyambutan TamuTarian tradisional tanggai ini sering dipertunjukkan apabila ada perayaan hari-hari besar ataupun acara penting lainnya. Umumnya tarian ini akan ditampilkan sebelum acara inti dimulai, tepatnya ketika tamu kehormatan sudah hadir dalam acara tersebut dan duduk pada tempat yang telah juga seorang penari utama dalam tarian tanggai untuk keperluan fungsi pertama Tarian Dalam Upacara PernikahanFungsi tarian tanggai untuk acara pernikahan adat kurang lebih sama dengan bentuk fungsi pertama. Sebab pada dasarnya tarian ini adalah bentuk tari penyambutan tamu sebelum sebuah acara utama atau resmi tuan rumah dan keluarga hajatan akan menampilkan tarian ini sebagai bentuk rasa hormat dan ungkapan terimakasih atas kehadiran tamu undangan. Untuk pembeda dari fungsi pertama dan kedua adalah pada susunan upacara adat pernikahan, penari biasanya akan diikuti oleh pengantin beserta keluarga mempelai memasuki gedung resepsi pernikahan. Para penari akan berada di barisan paling depan kemudian diikuti oleh pendamping pengantin biasanya anak usia 7 hingga 11 tahun, baru kemudian diikuti oleh orang tua kedua Sarana HiburanTari tanggai juga sering digunakan untuk menjadi hiburan yang selalu ditampilkan setiap ada acara adat, baik resmi ataupun tidak. Selain memberikan kesenangan untuk para tamu yang hadir, tarian ini juga memberikan kenikmatan sendiri bagi para ini dapat menjadi sara penghibur bagi si penari itu sendiri, sebab kegiatan yang dilakukan memang dapat memberikan nuansa senang dan kepuasan. Bahkan tarian ini sudah menjadi hiburan untuk rakyat, bukan hanya dibawakan ketika acara formal Sarana LegimentasiTarian tradisional dari Palembang ini juga berfungsi sebagai legimentasi dalam upacara pernikahan masyarakat Palembang. Artinya, biasanya dijadikan syarat kelengkapan resepsi perkawinan, akan dianggap kurang terpenuhi apabila tidak mementaskan tarian akan memasuki gedung atau tempat resepsi manapun akan diiringi oleh penari yang berjalan sedemikian pelan dalam prosesi. Kemudian ketika pengantin memasuki gedung, para tamu undangan akan berdiri untuk memberikan Sarana PendidikanSelain berfungsi sebagai media hiburan dan penghormatan, tarian tanggai juga mengandung nilai-nilai pendidikan. Semua orang pastinya akan mengetahui indahnya kebudayaan yang ada di Palembang dan mempelajari seluk beluk tari ini melalui apa yang mereka lihat di setiap penari juga akan bisa mengembangkan kepekaan perasaan terhadap nilai estetika melalui tarian ini, serta memperkaya jiwa dan secara langsung mengenal warisan budaya tanah juga dengan adanya tarian ini kehidupan sehari-hari mereka berupa cermina keluwesan dan kelembutan tarian tanggai yang mereka bawakan. Dalam artian, dampak positif yang akan nampak adalah berupa dari tindakan-tindakan Juga Tari SerimpiMakna Tarian TanggaiMakna yang terkandung dalam tari tanggai ini adalah berupa penggambaran keramah-tamahan dan rasa hormat terhadap tamu undangan yang sudah datang. Selain itu, tarian ini juga memuat makna ucapan selamat datang dari orang yang memiliki hajat, serta pesan bahwa masyarakat Palembang sangat menghormati tersebut bisa dilihat dari adanya bagian tarian dimana salah satu penari akan memberikan sekapur sirih pada tamu kehormatan yang sudah dipilih. Kegiatan memberikan sekapur sirih pada tamu kehormatan merupakan simbol bahwa tamu tersebut sudah diterima dengan baik oleh masyarakat ini dinamakan tari tanggai sebab para penarinya menggunakan tanggai yang dikenakan di kedelapan jari tangan, kecuali ibu jari. Tanggai yang dimaksud merupakan semacam hiasan kuku yang berbentuk runcing dan dibuat dari bahan tersebutlah yang akan menambah kesan lentiknya jemari para penari, sehingga terkesan menambah gemulai gerakan penari. Tarian ini memiliki kesamaan dengan tari gending Sriwijaya, hanya saja perbedaannya terletak pada jumlah gending Sriwijaya biasanya akan dibawakan oleh sembilan orang, sementara tari tanggai hanya dibawakan oleh lima orang yang semua berisikan penari tetapi, ada juga perbedaan yang mudah untuk dilihat dari kedua jenis tarian ini berupa pakaian yang digunakan oleh penari. Tari gending Sriwijaya biasanya menggunakan mahkota emas yang besar, baju aesan, dan juga selendang mantri yang diikatkan dibagian Tari TanggaiRagam gerakan yang ada di dalam tari tanggai terbagi menjadi tiga bagian, yakni gerakan awal, gerakan pokok dan gerakan akhir. Untuk bagian gerakan awal terdiri dari masuk dengan posisi sembah, gerakan Borobudur hormat, gerakan sembah, berdiri, jalan keset, kecubung berduru bawah kanan kiri, kecubung berdiri atas kanan kiri dan ukur untuk gerakan tari pokok umumnya terdiri dari tutur sabda, sembah duduk, tutur bunga duduk akan dan kiri, stupa kanan dan kiri, tutur sabda, Borobudur dan ukur bagian akhir biasanya terdiri dari tolak balak, kanan kiri, nyumping kanan kiri, mendengar berdiri kanan kiri, tumpang tali, ulur benang bediri kanan kiri, sembah berdiri, Borobudur berdiri dan Borobudur Tarian TanggaiDalam segi busana, para penari tanggai biasanya akan menggunakan pakaian adat yang terdiri dari bawahan berupa kain songket, atasannya berupa dodot, kemudian dilengkapi dengan pending, kalung, sanggul malang, kembang urat atau ramai, tajuk cempak, kembang goyang, dan tanggai terpasang di jemari tangan penjelasan lebih mudahnya seperti berikut ini1. Aesan DodotGelang kebo Aesan Pak SangkongBunga kurung kebo Aesan GedeKemben kebo Selendang Mantri Aesan GedeGelang kebo songket, Juga Tari Seblang BanyuwangiProperti Tari TanggaiBusana yang digunakan oleh para penari kemudian akan dilengkapi oleh berbagai properti khas daerah Palembang. Properti tari tanggai yang biasa digunakan berupa pending, kalung, dadat, sanggul malang, kembang urat ranai kembang goyang, tajuk cempako dan penjelasan properti tambahan yang digunakan adalah sebagai berikut1. Kain SongketKain ini adalah tenunan tradisional yang termasuk dalam jenis kain brokat dari masyarakat rumpun melayu, misalnya Indonesia, Brunei dan Malaysia. Dari namanya saja sudah mengandung tradisional, maka cara pembutannya juga tergolong manual dengan tangan yang bahannya berupa benang perak dan benang berbahan dasar dari logam metalik yang akan memberikan efek kilauan cemerlang dan terlihat mewah. Kain ini bukan hanya dipakai oleh para penari tanggai saja, namun digunakan juga oleh orang Melayu ketika menghadiri acara yang bersifat KalungJenis perhiasan yang digunakan oleh para penari tanggai biasanya terbuat dari logam mulia seperti platina, perak dan juga emas. Biasanya ada juga membuatnya menggunakan bahan berupa intan, permata atau serangkaian mutiara yang sangat sekarang ini bahan dasar untuk pembuatan properti ini semakin bervariasi, seperti tembaga, besi, keramik, perunggu, kerang, rotan hingga plastik. Sedangkan untuk bentuk yang biasa digunakan adalah rantai, kadang ada juga tambahan liontin atau Kembang GoyangPenggunaan kembang goyang biasanya dalam bentuk sanggul di kepala penari. Properti ini akan ikut bergerak-gerak ketika penari membawakan tariannya, sebab pegas di dasar untuk membuat perhiasan ini biasanya berupa kuningan, tembaga, emas, dan perak. Terkadang ditambahkan juga batu permata supaya terlihat hanya itu saja, kembang goyang juga biasa dipakai menjadi pelengkap baju adat Bali, Jawa, dan Kuku Palsu TanggaiTanggai sendiri merupakan properti kuku palsu berbentuk panjang meruncing yang biasanya dipasang di bagian jemari penari. Properti ini terbuat dari bahan perak, kuningan, tembaga serta menjadi kesan lentik pada jemari karena itu, jari para penari tanggai gerakannya terlihat gemulai dan lebih indah. Properti ini juga menjadi ciri khas atau karakteristik dari tarian TepakProperti tepak ini harus dibawa atau ada ketika penampilan tari tanggai oleh para penari. Tepak ini berbentuk kotak persegi panjang yang diisi dengan hidangan seperti daun sirih, tembakau, gambir, pinang dan disini memiliki makna penghormatan kepada tamu, bahwa masyarakat Palembang siap menerimanya. Sementara kapur sirih yang dibawa oleh penari terbagi menjadi dua macam, yaitu sirih jadi dan sirih tidak ketika penampilan tari tanggai akan menggunakan iringan lagu berjudul Enam Bersaudara yang akan diiringi oleh berbagai alat musik yang biasa digunakan mengiringi tari tanggai adalah akordeon, biola, kendang dan gong. Semua alat ini berguna untuk mengatur ritme dan menjadi ciri khas kebudayaan lagu pengiring berjudul Enam Bersaudara menggambarkan masyarakat Palembang yang hidup dengan harmonis. Walaupun masih belum diketahui siapa yang pertama kali menciptakan lagu ini, namun lagunya sangat terkenal di kalangan masyarakat Sumatera, khususnya kota Lantai Tari TanggaiPastinya sudah asing lagi pertanyaan tentang pola lantai yang digunakan dalam tarian tradisional daerah, bukan begitu ya?Untuk pola lantai tari tanggai sendiri menggunakan jenis pola horizontal, melingkar, dan juga huruf pola lantai seperti huruf V ini kaitannya adalah dengan posisi ketika melengkung meruncing, sebab seperti huruf V yang dibentuk oleh 5 orang Juga Tari LenggerAkhir KataMungkin hanya itu saja yang dapat saya berikan untuk Anda tentang kesenian tradisional tari tanggai beserta keunikannya. Semoga dengan adanya artikel ini dapat membantu Anda dalam memahami kebudayaan Indonesia, dan juga membantu menyelesaikan tugas.
lagu tari tanggai sumatera selatan